Manajemen SDM Kusut Institusi Gayus

Manajemen SDM Kusut Institusi Gayus Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pengembangan upaya mengurai benang kusut makelar kasus manipulasi pajak Gayus Tambunan (GT), salah satu simpulnya mau tak mau mengait pada soal pengawasan dan manajemen personalia (SDM) Kementerian Keuangan RI. Khususnya di institusi yang dari tahun ke tahun makin jadi andalan untuk mengumpulkan dana bagi pembiayaan pembangunan di republik ini. Yang paling ironis ternyata tidak ada tanggapan apapun–apalagi tindakan–dari Ditjen Pajak meskipun pegawainya sudah disidang terkait dakwaan tindak pidana. Pasal yang di perusahaan swasta pasti sudah jadi masalah besar.

Kesimpulan setelah kasus duit haram 28 miliar itu meledak juga menunjukkan kenyataan lebih pahit betapa peningkatan gaji ternyata hanya instrumen mandul yang bisa jadi sama sekali tak ada kaitannya dengan peningkatan kinerja, disiplin, maupun semakin tebalnya iman dalam menumpas godaan berbuat korup. Sebagian orang mengatakan topik yang kian populer dengan sebutan perbaikan renumerasi itu bisa jadi solusi lumayan pas untuk memenuhi kebutuhan tapi hampir pasti bukan obat mujarab menekan keserakahan.

Bahkan bukan sekadar soal efektivitas, kebijakan kenaikan gaji yang bikin iri khususnya tentara dan polisi itu, memang jadi terkesan asal-asalan karena ibarat usus buntu dicoba diatasi dengan obat pusing. Bisa jadi memang gaji layak perlu, tapi yang tampaknya
... baca selengkapnya di Manajemen SDM Kusut Institusi Gayus Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis

Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH

PAGI ITU Patih Kerajaan Sawung Giring Bradjanata baru saja selesai sarapan. Dia akan segera berangkat menuju Keraton untuk menemui Sri Baginda. Banyak hal penting yang akan dibicarakan. Salah satu diantaranya menyangkut gerakan orang-orang yang menamakan diri dan mengaku berasal dari Keraton Kaliningrat. Saat keluar dari ruang makan seorang pengawal datang memberi tahu bahwa Danang Kaliwarda, kepala pengawal Gedung Bendahara ingin menghadap.

"Danang Kaliwarda....." Patih Kerajaan menyebut nama itu. "Aku pernah melihatnya beberapa kali. Tapi tak pernah bertegur sapa. Pengawal, apa kau tanyakan maksud kedatangannya?"

"Memang ada saya tanyakan. Katanya ada hal sangat penting ingin disampaikan. Namun dia hanya mau bicara langsung dengan Kanjeng Patih," menerangkan pengawal Gedung Kepatihan.

Setelah berpikir sebentar Patih Kerajaan akhirnya berkata pada pengawal. "Aneh juga. Kalau ada sesuatu urusan penting seharusnya Bendahara Wira Bumi yang datang menghadap. Kepala Pengawal itu datang seorang diri atau ada yang menemani?"

"Dia datang seorang diri, Kanjeng Patih."

"Baiklah, suruh dia menunggu di pendopo sebelah timur. Suguhkan kopi jika dia belum sarapan. Aku akan segera menemuinya."

Gedung Kepatihan memiliki dua buah pendopo.

Pendopo besar di sebelah barat, pendopo ke
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Cahaya Untuk Icha

Cahaya Untuk Icha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“ aah Riki, basah tahu.. aah udah..” rengekku ketika bermain pistol air bersama Riki sahabat kecilku. Tawa kami bisa jadi tawa paling istimewa di kompleks ini. Rumahku dengan rumah Riki bersebelahan, bahkan jendela kamarku dengan jendela kamarnya pun saling berhadapan. “ Icha…!!! iiih lengket nih.. malu tahu belepotan ” jerit Riki saat kulempari dia dengan kue tart ulang tahunnya yang ke-10. Senyum riangnya selalu menghiasi hariku. Aku juga sering bermain telephone kaleng yang dihubungkan dari kamarku sampai kamar Riki, dan juga sebuah kotak musik pemberian seorang kakek yang kami temui didekat sekolah kami gunakan kotak musik itu untuk bermain sebagai game tantangan bagi kami berdua.

Namun kini semua berubah, aku seperti kehilangan sosok Riki yang dulu. Tak lagi kupernah melihat tawanya, hanya senyum kecil yang ia berikan kepadaku, dan disaat kutembaki dia dengan balon air dia lebih memilih untuk menghindar dari pada membalasku. “ Cha, udahlah.. kita bukan anak kecil lagi ” katanya. Matanya yang indah tampak melayu dan suram berbeda dengan dulu yang selalu berbinar.
Tiga jam aku
... baca selengkapnya di Cahaya Untuk Icha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More